Saat lembaga keuangan berlomba-lomba mengadopsi cloud demi kelincahan, inovasi, dan skalabilitas, risiko yang mereka hadapi pun meningkat pesat. Menurut Laporan Ancaman Cloud Global 2023 dari Sysdig, lebih dari 85 persen pelanggaran keamanan di lingkungan keuangan berasal dari konfigurasi cloud yang salah atau sistem yang kurang aman. Dan dalam dunia keuangan, satu kesalahan bukan hanya menyebabkan kerugian teknis—tetapi juga bisa berarti kerugian jutaan dolar, denda regulasi, hingga kerusakan reputasi yang permanen.
Lalu, bagaimana cara Anda tetap selangkah lebih maju, memastikan kepatuhan, dan melindungi hal yang paling penting—kepercayaan pelanggan? Mari kita bahas berbagai risiko, regulasi, dan strategi wajib yang bisa menguatkan keamanan cloud Anda di sektor layanan keuangan.
Mengapa Cloud Security Penting untuk Layanan Keuangan?
Dalam ekonomi digital yang berkembang pesat saat ini, komputasi awan adalah tulang punggung layanan keuangan modern. Komputasi awan mendukung segala hal mulai dari platform perbankan online dan sistem perdagangan hingga aplikasi interaksi pelanggan dan analisis real-time.
Cloud bukan sekadar peningkatan IT, tapi menjadi pendorong inovasi, kecepatan, dan ketahanan di bidang keuangan. Institusi terkemuka menggunakan cloud untuk deteksi penipuan secara real-time menggunakan AI/ML, penerapan produk keuangan yang lebih cepat, pengambilan keputusan dan analisis berbasis data, pemulihan bencana dan ketersediaan yang tinggi, serta skalabilitas global dengan efisiensi biaya.
Namun, dengan meningkatnya ketergantungan pada lingkungan cloud, muncul tanggung jawab yang lebih besar: memastikan keamanan cloud tidak lagi menjadi pilihan, melainkan sebuah misi yang sangat penting. Menurut data terbaru, serangan siber terhadap lembaga keuangan telah meningkat lebih dari 238 persen sejak dimulainya digitalisasi global.
Pelaku ancaman terus berevolusi-ransomware, pembobolan data, pencurian kredensial, dan serangan rantai pasokan kini semakin canggih dan terus-menerus. Sifat sensitif dari data keuangan – detail akun, identitas pribadi, riwayat transaksi – menjadikan industri ini sebagai target bernilai tinggi.
Lingkungan cloud, jika tidak diamankan dengan benar, menjadi permukaan serangan karena kesalahan konfigurasi, data yang tidak terenkripsi, kontrol akses yang buruk, dan kurangnya visibilitas ke dalam beban kerja. Faktanya, lebih dari 80 persen kegagalan keamanan cloud disebabkan oleh kesalahan konfigurasi atau kesalahan manusia, yang menjadikan cloud security proaktif sebagai prioritas utama.
Risiko Keamanan Dominan yang Menyasar Institusi Keuangan
Sektor jasa keuangan beroperasi di salah satu lingkungan yang paling diatur dan berisiko tinggi dalam ekonomi digital. Ada empat risiko keamanan utama bagi lembaga keuangan yang mengimplemtasikan layanan cloud.
Pembobolan Data & Akses Tidak Sah
Lembaga keuangan merupakan target utama penjahat siber karena banyaknya data sensitif yang mereka tangani-termasuk identitas pelanggan, transaksi keuangan, dan dokumen peraturan. Satu pelanggaran data dapat merugikan jutaan orang dan merusak kepercayaan yang tidak dapat diperbaiki. Menurut Laporan Biaya Pelanggaran Data IBM tahun 2023, biaya rata-rata pelanggaran di sektor keuangan adalah $5,9 juta. Kerentanan yang umum terjadi termasuk penyimpanan cloud yang salah konfigurasi, protokol autentikasi yang lemah, dan kurangnya enkripsi data.
Tantangan Kepatuhan dan Regulasi
Layanan keuangan harus mematuhi daftar standar kepatuhan internasional, nasional, dan sektor khusus yang terus bertambah seperti PCI-DSS, GDPR, SOX, UU PDP, dan FFIEC. Di lingkungan cloud, memastikan bahwa infrastruktur memenuhi standar-standar ini menjadi lebih kompleks. Model tanggung jawab bersama dapat menimbulkan kebingungan, di mana institusi menganggap perlindungan tertentu ditangani oleh penyedia cloud padahal tidak.
Risiko Pihak Ketiga di Lingkungan Cloud
Meskipun cloud menawarkan kelincahan dan skalabilitas, cloud computing juga memperluas permukaan serangan melalui vendor dan integrasi pihak ketiga. Penggunaan layanan cloud-native, API terbuka, dan aplikasi eksternal dapat menimbulkan kerentanan tersembunyi jika tidak diperiksa dengan benar. Menurut laporan Sysdig’q, 75 persen image container di lingkungan keuangan mengandung kerentanan yang diketahui.
Ancaman Internal dan Human Error
Tidak semua ancaman berasal dari orang dalam dan kesalahan manusia tetap menjadi penyebab utama kehilangan data dan insiden keamanan di bidang keuangan. Hal ini termasuk pemaparan data yang tidak disengaja, penyalahgunaan akses istimewa, atau perilaku jahat oleh karyawan yang tidak puas. Kesenjangan pelatihan dan kondisi kerja yang buruk turut menjadi penyebabnya.
Terkait Regulasi: Mengapa Kepatuhan Menjadi Kunci dalam Cloud Security?
Memastikan kepatuhan terhadap standar regulasi merupakan hal krusial bagi organisasi yang memanfaatkan layanan cloud, terutama di sektor keuangan di mana keamanan dan privasi data menjadi prioritas utama. Berikut ini adalah gambaran umum regulasi penting dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi keamanan cloud:
PSI-DSS, ISO 27001, dan Regulasi Lainnya
Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) menetapkan persyaratan untuk melindungi data pemegang kartu selama proses penyimpanan, pemrosesan, dan transmisi. Organisasi yang menggunakan layanan cloud harus memastikan bahwa Cloud Service Provider (CSP) mereka telah memenuhi standar PCI DSS dan memahami model tanggung jawab bersama dalam melindungi data.
ISO 27001 memberikan panduan dalam membangun dan meningkatkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS), dengan fokus pada kontrol akses, kriptografi, dan respons terhadap insiden. Penerapan standar ini membantu organisasi dalam mengelola risiko keamanan informasi yang berkaitan dengan layanan cloud.
Memahami Hukum Perlindungan Data Finansial
Lembaga keuangan harus mematuhi berbagai undang-undang perlindungan data, seperti Gramm-Leach-Bliley Act (GLBA) yang membatasi pengungkapan informasi pribadi nonpublik. Kepatuhan mencakup penerapan langkah-langkah untuk melindungi data dan memastikan privasi saat menggunakan layanan cloud.
Dampak Kepatuhan terhadap Strategi Cloud Security
Pemantauan kepatuhan secara berkelanjutan, penerapan kebijakan otomatis, dan manajemen konfigurasi cloud yang tepat sangat penting untuk kesiapan audit dan mitigasi risiko. Organisasi perlu mengintegrasikan pertimbangan kepatuhan dalam strategi keamanan cloud dengan memilih penyedia layanan yang sesuai standar seperti PCI-DSS dan ISO 27001.
Memahami model tanggung jawab bersama sangat penting untuk menjelaskan pembagian tanggung jawab keamanan antara organisasi dan penyedia layanan cloud. Dengan mengantisipasi kebutuhan kepatuhan secara proaktif, sektor jasa keuangan dapat meningkatkan kontrol keamanan serta mengurangi risiko kebocoran data dan pelanggaran regulasi.
4 Best Practice Cloud Security yang Wajib Diikuti oleh Institusi Keuangan
Karena data yang sangat sensitif dan kompleksitas lingkungan cloud yang terus meningkat, industri jasa keuangan menerapkan standar keamanan dan kepatuhan yang sangat ketat. Untuk memitigasi risiko keamanan, organisasi perlu mengimplementasikan strategi keamanan berlapis. Berikut adalah praktik terbaik untuk mengamankan infrastruktur cloud di sektor jasa keuangan secara efektif.
Terapkan Arsitektur Keamanan Zero Trust
Dalam lingkungan cloud, model keamanan tradisional berbasis perimeter sudah tidak lagi memadai. Arsitektur Zero Trust (ZTA) mengandalkan prinsip “jangan pernah percaya, selalu verifikasi”, yang berarti setiap permintaan akses ke data atau sistem harus diautentikasi, diotorisasi, dan divalidasi secara terus-menerus.
Bagi lembaga keuangan, pendekatan ini secara signifikan mengurangi permukaan serangan. Dengan segmentasi jaringan dan pembatasan pergerakan lateral, penyerang yang berhasil masuk ke satu area tidak dapat dengan mudah mengakses area lain.
Mengenkripsi Data Sensitif
Enkripsi data adalah hal mutlak dalam sektor keuangan. Untuk melindungi data saat diam (at rest) maupun saat ditransmisikan (in transit), organisasi harus menerapkan protokol enkripsi standar industri seperti AES-256 dan TLS 1.2+.
Untuk mematuhi regulasi seperti GDPR, PCI-DSS, dan SOX, enkripsi harus diterapkan di seluruh lapisan arsitektur, termasuk database, penyimpanan file, dan sistem backup.
Multi-Factor Authentication dan Identity Management
Akses ke layanan cloud dan data sensitif harus dikontrol ketat melalui Autentikasi Multi-Faktor (MFA) dan kebijakan manajemen identitas dan akses (IAM) yang kuat. Lembaga keuangan sebaiknya menggunakan federasi identitas berbasis SAML atau OAuth, integrasi dengan sistem SSO (Single Sign-On), dan menerapkan prinsip least privilege di seluruh lingkungan kerja.
Tools IAM bawaan cloud seperti AWS IAM, Azure Active Directory, atau Google IAM memungkinkan kontrol akses yang sangat detail dan pelacakan aktivitas secara menyeluruh.
Monitoring Berkelanjutan dan Deteksi Ancaman
Layanan keuangan wajib menerapkan monitoring secara real-time dan sistem deteksi ancaman otomatis untuk merespons insiden dengan cepat dan meminimalkan dampaknya. Langkah ini juga memberikan visibilitas dan intelijen ancaman yang dibutuhkan untuk deteksi pelanggaran lebih dini serta mendukung pelaporan kepatuhan secara akurat.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Layanan Cloud Server Anti Gagal
Pentingnya Memilih Solusi dan Mitra Cloud Security untuk Institusi Keuangan
Memilih solusi dan partner keamanan cloud yang tepat sangat penting bagi institusi keuangan, terutama di tengah ancaman siber yang semakin kompleks dan ketentuan regulasi yang semakin ketat. Institusi keuangan perlu memprioritaskan fitur keamanan seperti enkripsi data, pemantauan real-time, serta kepatuhan terhadap standar seperti PCI DSS dan ISO 27001.
CTI Group, sebagai penyedia solusi TI terkemuka, menawarkan layanan komprehensif untuk meningkatkan keamanan cloud bagi organisasi finansial. Bersama anak perusahaannya, CTI menyediakan layanan cloud yang disesuaikan dengan kebutuhan keamanan, memastikan perlindungan menyeluruh dari ancaman siber.
Dengan menjalin kemitraan bersama berbagai penyedia cloud ternama, kami menyediakan beragam tools keamanan untuk membantu sektor keuangan meningkatkan infrastruktur operasional dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.
Terintegrasi dengan keahlian kami, layanan Security Operation Center (SOC) kami memberikan pemantauan dan respons insiden 24/7, menjamin perlindungan berkelanjutan terhadap ancaman siber. Hubungi kami untuk mengeksplorasi solusi keamanan cloud terbaik bagi bisnis Anda!