tren metaverse

6 Tren Metaverse Ini Akan Dominasi Industri dalam 5 Tahun ke Depan

Author:

Metaverse telah mencuri perhatian dunia selama setahun belakangan, tepatnya saat raksasa teknologi Facebook me-rebrand perusahaannya dengan nama Meta. Seperti yang sudah dijelaskan di artikel sebelumnya, konsep metaverse menghadirkan dunia virtual yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan objek digital secara real time dengan dukungan teknologi modern seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). 

Meski masih di tahap awal, metaverse digadang-gadang menjadi “the new internet” yang akan berdampak besar pada sektor komersil. Prediksi ini bukan hanya isapan jempol belaka, , menurut McKinsey sudah ada investasi lebih dari US$ 120 miliar pada metaverse selama 2022. Tak cuma itu, jumlah pengguna aktif di metaverse telah meningkat hingga 79 persen. Di mana 25 persen eksekutif senior yang disurvei pun mengungkap rata-rata lebih dari 15 persen corporate revenue diharapkan berasal dari metaverse hingga lima tahun ke depan.  

Dengan estimasi tersebut, tak heran jika sudah ada beberapa tren yang akan membentuk metaverse untuk menjadi lebih matang lagi. Menurut Gartner, metaverse masih menjadi teknologi baru yang terfragmentasi. Maka dari itu, tak bisa dipungkiri jika  saat ini adalah waktu yang tepat bagi bisnis untuk mengeksplorasi metaverse dengan mencoba berbagai macam tren hingga beberapa tahun ke depan. Lantas, apa saja tren-tren yang disebutkan Gartner? Simak selengkapnya di artikel berikut ini. 

6 Tren Metaverse Selama 5 Tahun ke Depan

Tren metaverse lima tahun ke depan.

Tren-tren teknologi metaverse yang disebutkan Gartner telah memiliki use case dan value bisnis dalam beberapa sektor. Tren ini bahkan diyakini akan terus berkembang setidaknya tiga sampai lima tahun ke depan. Berikut di antaranya. 

1. Gaming

Industri gaming telah menjadi salah satu inovator pengalaman entertainment virtual selama beberapa tahun terakhir. Nantinya, sektor gaming akan menggunakan teknologi, metodologi, dan tool pengembangan metaverse untuk menciptakan pengalaman bermain game yang interaktif serta imersif.  

Bahkan, perusahaan developer game akan memanfaatkan metaverse untuk menciptakan game dengan konsep storytelling yang lebih nyata untuk gamers. Gartner memprediksi pada 2025, pasar gaming juga akan tumbuh hingga 25 persen berkat adopsi metaverse.  

2. Digital Humans

Digital humans merupakan konsep interaktif di mana menjadi representasi AI dengan beberapa “karakteristik” pengetahuan dan mindset layaknya seorang manusia. Konsep yang juga sering disebut digital twins ini memungkinkan pengguna metaverse di dunia nyata untuk membuat replika mereka di dunia virtual dalam bentuk avatar. Uniknya, digital humans bisa meniru cara bicara, gestur, tampilan pengguna aslinya. 

Beberapa industri sudah merencanakan menerapkan konsep digital humans untuk bertindak sebagai “digital agents” metaverse ke layanan seperti customer service, support, sales dan interaksi lain yang diperlukan untuk pelanggan. Gartner memprediksi, pada 2027, mayoritas CMO for B2C akan memiliki budget khusus untuk mengembangkan digital humans di metaverse yang lebih canggih. 

3. Virtual Space

Virtual space adalah lingkungan virtual di mana sekumpulan orang bisa hadir dengan versi digital twins mereka. Virtual space memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan “menyatu” dengan lingkungan dan objek digital. Konsep ini dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang tak dapat bergabung merasakan layanan bisnis di dunia nyata.  

Industri seperti ritel dan travel diprediksi akan mengadopsi konsep ini, dengan menghadirkan alternatif layanan virtual yang dapat dirasakan oleh pengguna dari jarak jauh sekalipun. Selain itu, bisnis-bisnis korporasi juga diyakini akan menganut konsep ini, yang memungkinkan karyawan mereka bekerja secara remote via virtual space. 

Gartner memprediksi pada 2025, 10 persen dari karyawan akan menggunakan virtual space secara reguler. Jumlah ini naik sebanyak 1 persen dari 2022. 

4. Shared Experience

Shared experience adalah konsep “lanjutan” dari virtual space, di mana nantinya virtual space akan menggabungkan beberapa fitur dan aplikasi untuk dimanfaatkan pengguna dalam satu lingkup untuk bertemu, berinteraksi, berkolaborasi, berpartisipasi atau berbagi pengalaman, baik itu di sebuah layanan atau event. 

Gartner memproyeksikan, pada 2028, 10 persen dari event publik seperti konser atau pertandingan olahraga akan mengadopsi konsep shared experience dari metaverse. 

5. Tokenized Assets

Tokenized assets menghadirkan model bisnis baru bagi kreator konten. Dalam metaverse, tokenized assets akan memanfaatkan Non-Fungible Token (NFT), yang mana akan mendukung model ekonomi baru. Ambil contoh, model ini akan dimanfaatkan kreator konten untuk mengambil revenue dari penjualan mereka. Nantinya, fitur dan fungsi baru yang dihadirkan metaverse akan menciptakan cara baru yang tak cuma memonetisasi produk dan layanan virtual, tetapi memungkinkan pengguna mendapatkan produk fisik langsung. 

Adapun prediksi Gartner pada 2027, 25 persen dari perusahaan retail dengan layanan e-commerce akan memanfaatkan konsep ini secara seutuhnya. 

6. Spatial Computing

Spatial computing menggabungkan objek digital dan fisik untuk memperkaya lingkungan di dunia nyata. Konsep ini memungkinkan bisnis dengan layanan pameran seperti museum untuk membuat aset fisik dan digital mereka lebih imersif dengan menampilkan informasi dan konten digital “tak terlihat” yang dikaitkan dengan orang, lokasi, atau barang. Ambil contoh, konten digital ini nantinya bisa membantu bisnis untuk memperkaya objek fisik yang sudah ada di dalam pameran, seperti pewarnaan digital patung Yunani atau Roma kuno untuk informasi tambahan. 

Prediksi Gartner pada 2026, spatial computing akan dimanfaatkan bisnis dengan menghadirkan “kacamata pintar” yang dapat digunakan pengunjung layanan mereka untuk melihat objek metaverse langsung.  

Baca Juga: Menggali Peluang dan Kesempatan Bisnis Lewat Metaverse 

Cari Tahu Metaverse di Ajang CTI IT Infrastructure Summit 2023

CTI IT Infrastructure Summit adalah gelaran tahunan yang diadakan oleh CTI Group dengan melibatkan praktisi, vendor, peneliti, akademisi, dan pembuat kebijakan untuk mengupas tuntas tren dan tantangan yang akan berkembang saat ini dan ke depan. Di ajang CTI IT Summit 2023, metaverse akan menjadi topik utama yang akan dikupas tuntas.   

Diadakan pada Kamis, 9 Maret 2023 di Jakarta, CTI IT Infrastructure Summit 2023 terbuka untuk kalangan profesional di Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Setiap tahunnya, event ini berhasil menarik perhatian dan melibatkan ratusan peserta dari berbagai industri.   

Mengangkat tema “The Metaverse: Why Your Business Needs to Prepare by Now?“, ajang CTI IT Infrastructure Summit kesembilan ini akan menghadirkan pembicara dari kalangan IT expert, CEO, CIO, dan pemangku kebijakan untuk mengeksplorasi kesiapan perusahaan dalam menghadapi kehadiran teknologi metaverse. Tunggu apa lagi, jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dan sharing langsung dari para ahli dan profesional dengan mendaftarkan diri Anda di link berikut

Dapatkan Beragam Teknologi Canggih dari CTI Group

Dapatkan update informasi mengenai teknologi canggih yang saat ini berkembang dan yang akan menjadi tren ke depannya dari CTI Group. Didukung oleh lebih dari 250 engineer berpengalaman dan bersertifikat dengan lebih dari 100 brand IT kelas dunia dari 13 subsidiari, CTI Group memastikan bisnis Anda berjalan optimal, dengan teknologi yang dapat menjadi komponen penghubung yang dapat merealisasikan konsep metaverse di dalam bisnis Anda. Untuk informasi lengkap mengenai solusi digital kami, hubungi laman berikut ini.  

 

Share On :

Terima kasih telah berlangganan newsletter kami

Anda akan menerima informasi terbaru dari perusahaan kami