Metaverse telah mencuri perhatian dunia, khususnya selama dua tahun terakhir sejak pertama kali diperkenalkan oleh Meta (perusahaan induk Facebook). Meski baru, banyak yang yakin bahwa teknologi ini akan mengubah cara kita berinteraksi dengan konten digital. Seperti diketahui, metaverse adalah teknologi yang menghadirkan dunia virtual secara immersive yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan objek dan lingkungan virtual.
Ke depannya, potensi penggunaan metaverse terhadap industri bisa berdampak dengan skala besar, karena mampu membantu banyak orang untuk bekerja, bersosialisasi, mengkonsumsi konten, berbelanja hingga belajar online di dunia virtual dengan cara yang lebih interaktif.
Pada Januari hingga Februari 2022, CTI Group telah membahas serba-serbi metaverse, seperti potensi bisnis yang bisa didapatkan dari metaverse, tren metaverse yang akan mengubah dunia IT selama beberapa tahun ke depan, serta tantangan dan peluang penerapan metaverse oleh bisnis. Dalam artikel kali ini, akan dikupas tentang apa saja komponen teknologi yang mendukung realisasi metaverse di industri. Selengkapnya, baca artikel berikut ini.
Apa Saja Komponen Teknologi yang Mendukung Metaverse?
Secara teknis, metaverse mengusung konsep yang kompleks karena butuh berbagai elemen teknologi untuk bisa berjalan secara lancar. Tanpa komponen-komponen teknologi ini, akan sulit untuk menciptakan lingkungan virtual yang immersive dan memungkinkan penggunanya bisa berinteraksi dengan satu sama lain.
Untuk lebih jelas, simak apa saja komponen teknologi yang dapat mendukung penerapan metaverse secara optimal.
Virtual Reality dan Augmented Reality
Pengguna untuk bisa merasakan sensasi berinteraksi dengan dunia metaverse secara immersive. Berbekal headset, teknologi Virtual Reality (VR) bisa memungkinkan pengguna untuk masuk ke dalam dunia virtual, sedangkan teknologi Augmented Reality (AR) justru menghadirkan objek-objek virtual ke dunia nyata. Biasanya, kedua teknologi ini digunakan di industri gaming, edukasi, ritel, serta kesehatan.
Blockchain
Memungkinkan transaksi yang terdesentralisasi dan aman antara para pengguna di dalam metaverse. Teknologi ini juga memungkinkan pembuatan aset digital (termasuk ownership-nya), yang bisa dibeli atau dijual di metaverse. Contohnya, kini sudah ada beberapa pelaku industri properti yang memperjualbelikan real estate virtualnya.
AI dan Machine Learning
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dan Machine Learning (ML) menjadi teknologi penting untuk menciptakan lingkungan virtual yang cerdas dan responsif di dalam metaverse. Dengan dukungan teknologi pintar ini, mereka bisa digunakan untuk menciptakan “karakter” cerdas yang bisa berinteraksi dengan pengguna, sehingga membuat dunia virtual menjadi lebih hidup dan interaktif.
Cloud Computing
Cloud computing juga tak kalah pentingnya untuk membantu penerapan metaverse. Cloud dapat menyediakan daya komputasi dan penyimpanan yang dibutuhkan dalam membuat metaverse berskala besar. Selain itu, kehadiran cloud juga memungkinkan pengguna untuk mengakses metaverse di mana saja dan dari perangkat apa pun.
Jaringan 5G
Menyediakan koneksi berkecepatan tinggi dan latensi rendah untuk mendukung interaksi real-time di dalam metaverse. Jaringan ini juga memungkinkan streaming audio dan video berkualitas tinggi, yang mana penting untuk membuat pengalaman immersive di metaverse menjadi lebih optimal.
Spatial Computing
Memungkinkan pembuatan lingkungan virtual secara spasial di dalam metaverse. Teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan peta interaktif, seperti melakukan tracking pergerakan dan lokasi pengguna di dalam dunia virtual.
Natural Language Processing
Memungkinkan pengguna berinteraksi dengan lingkungan virtual menggunakan bahasa natural. Teknologi ini bisa digunakan untuk menciptakan chatbot yang cerdas serta asisten virtual yang dapat menemani pengguna di dalam metaverse.
Terlepas dari tujuh teknologi pendukung di atas, ada satu teknologi yang tak kalah pentingnya untuk metaverse. Namun, akan kita bahas secara terpisah di bagian berikutnya.
Apa Itu Web 3.0 dan Sejauh Mana Perannya untuk Metaverse?
Web 3.0 memiliki peran vital bagi metaverse dalam menyediakan infrastruktur untuk mendukung dunia virtual yang terdesentralisasi, bisa dioperasikan, dan terbuka. Secara konsep, Web 3.0 adalah generasi internet paling baru, dengan ciri khas teknologi seperti blockchain dan jaringan peer-to-peer. Dengan memanfaatkan Web 3.0, penerapan metaverse akan lebih seamless dan aman bagi pengguna.
Web 3.0 memiliki infrastruktur terdesentralisasi bagi metaverse, yang artinya tak akan ada kendali otoritas terpusat dalam dunia virtual, sehingga bisa lebih diakses oleh pengguna mana pun. Dengan Web 3.0, pengguna juga bisa memiliki data dan aset digital mereka, sehingga menjadi lebih transparan dan memiliki nilai ekonomi virtual yang adil.
Tak cuma itu, Web 3.0 memungkinkan interoperability antara aplikasi dan platform yang berbeda-beda di metaverse. Artinya, pengguna bisa bergerak dengan leluasa antara dunia virtual yang berbeda dan berinteraksi dengan satu sama lain di platform yang berbeda pula. Ambil contoh, seorang pengguna bisa menciptakan sebuah objek virtual di metaverse, dan menggunakannya di dunia virtual lain tanpa harus membutuhkan otoritas terpusat.
Keuntungan lain yang ditawarkan Web 3.0 adalah pengalaman yang lebih aman dan privat bagi pengguna metaverse. Dengan adanya blockchain sebagai teknologi terdesentralisasi, transaksi yang dilakukan pengguna akan lebih aman dan bisa diverifikasi, sehingga mencegah risiko kecurangan dan memastikan integritas ekonomi virtual.
Yang terakhir, Web 3.0 menghadirkan lingkungan yang lebih terbuka dan kolaboratif untuk pengembangan metaverse. Teknologi terdesentralisasi memungkinkan siapa pun untuk berpartisipasi mengembangkan metaverse, sehingga menciptakan dunia virtual yang lebih bervariasi dan inovatif.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Tantangan dan Peluang Metaverse di Masa Depan
Kenali Lebih Jauh Metaverse di CTI IT Infrastructure Summit 2023
CTI IT Infrastructure Summit adalah gelaran tahunan yang diadakan oleh CTI Group dengan melibatkan praktisi, vendor, peneliti, akademisi, dan pembuat kebijakan untuk mengupas tuntas tren dan tantangan yang akan berkembang saat ini dan ke depan. Di ajang CTI IT Summit 2023, metaverse akan menjadi topik utama yang akan dikupas tuntas.
Mengangkat tema “The Metaverse: Why Your Business Needs to Prepare by Now?“, ajang CTI IT Infrastructure Summit kesembilan ini akan menghadirkan pembicara dari kalangan IT expert, CEO, CIO, dan pemangku kebijakan untuk mengeksplorasi kesiapan perusahaan dalam menghadapi kehadiran teknologi metaverse.
CTI IT Infrastructure Summit 2023 yang diselenggarakan di Jakarta pada Kamis, 9 Maret 2023, terbuka untuk para profesional dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Setiap tahun acara ini berhasil menarik perhatian dan menarik ratusan peserta dari berbagai industri. Tunggu apa lagi? Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dan sharing langsung dari para ahli dan profesional dengan mendaftarkan diri Anda di link berikut.
Dapatkan Beragam Solusi Teknologi Canggih dari CTI Group
Dapatkan update informasi mengenai teknologi canggih yang saat ini berkembang dan yang akan menjadi tren ke depannya dari CTI Group. Didukung oleh lebih dari 250 engineer berpengalaman dan bersertifikat dengan lebih dari 100 brand IT kelas dunia dari 13 subsidiari, CTI Group memastikan bisnis Anda berjalan optimal, dengan teknologi yang dapat menjadi komponen penghubung yang dapat merealisasikan konsep metaverse di dalam bisnis Anda. Untuk informasi lengkap mengenai solusi digital kami, hubungi laman berikut ini.