Platform-as-a-Service (PaaS) telah menjadi pilihan populer bagi banyak bisnis yang ingin bertransformasi secara digital. PaaS menawarkan solusi yang fleksibel dan skalabel untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengelola aplikasi tanpa perlu membangun infrastruktur IT yang kompleks.
Namun, dengan banyaknya pilihan PaaS yang tersedia, memilih platform yang tepat bisa menjadi hal yang rumit. Kesalahan dalam memilih PaaS dapat berakibat pada inefisiensi, biaya yang tinggi, dan bahkan kegagalan proyek.
Artikel ini dapat membantu Anda memilih PaaS yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Platform as a Service (PaaS)?
Platform-as-a-Service (PaaS) adalah layanan untuk men-develop aplikasi berbasis cloud, yang memungkinan Anda membangun, menguji, men-deploy, hingga melakukan maintenance aplikasi dengan lebih mudah.
Untuk memudahkan pemahaman tentang PaaS, analogikan PaaS sebagai kontraktor yang menyediakan pondasi, struktur, dan atap yang sudah jadi. Inilah yang ditawarkan PaaS dalam pengembangan aplikasi.
PaaS menyediakan berbagai kebutuhan untuk pengembangan aplikasi, seperti database, server, dan deployment tools yang memudahkan Anda.
Bagaimana Cara Kerja PaaS?
PaaS telah menyediakan berbagai kebutuhan seperti alat dan layanan pengembangan aplikasi. Anda tinggal mendaftarkan akun, memilih bahasa pemrograman dan framework, dan alat pengembangannya.
Setelah environment aplikasi siap didevelop, Anda bisa mulai mengembangkan aplikasi mulai dari tahap menulis kode, menggunakan tools, hingga mencoba preview dan testing.
Aplikasi yang sudah matang dapat dikelola, dipelihara, dan diperbarui dengan berbagai fitur PaaS.
9 Jenis PaaS dan Fungsinya
Layanan PaaS tersedia dalam berbagai jenis sesuai dengan fungsinya. Untuk menentukan mana layanan yang cocok bagi bisnis Anda, simak penjelasannya di bawah ini:
1. Public PaaS
Layanan ini menyediakan middleware yang bisa digunakan developer untuk menyiapkan, mengonfigurasi dan mengontrol server serta database, melalui public cloud. Platform ini cocok bagi bisnis berskala kecil hingga middle.
2. Private PaaS
PaaS jenis ini biasanya menggunakan firewall dan diatur dalam data center perusahaan secara internal agar aspek keamanan tetap terjaga dan biaya tetap murah. Model ini dapat dikembangkan di atas berbagai infrastruktur melalui private cloud.
3. Hybrid PaaS
Kombinasi public dan private PaaS untuk mengatur kepemilikan infrastruktur aplikasi secara mandiri. PaaS ini bekerja seperti public PaaS dan dapat diakses melalui hybrid cloud.
4. Open PaaS
Platform ini dapat digunakan secara gratis dengan layanan open source. Open SaaS menyediakan aplikasi kalender, kontak, dan email yang bisa membantu mempercepat pengembangan aplikasi baru, cocok untuk aplikasi yang berorientasi pada kerja sama bisnis.
5. Mobile PaaS (mPaaS)
Layanan untuk membangun aplikasi berbasis mobile melalui web browser dan mendukung public cloud, private cloud, dan on–premises storage. Anda tidak memerlukan bantuan teknisi IT untuk mengoperasikannya. PaaS ini sudah disertai dengan biaya pemakaian perbulan.
6. Communications PaaS (CPaaS)
Layanan ini cocok digunakan untuk membangun aplikasi komunikasi secara real–time, seperti WhatsApp, FaceTime, dan telepon.
7. Integration Platform as a Service (iPaaS)
Jenis PaaS ini dapat mengintegrasikan workload dan aplikasi sesuai kebutuhan perusahaan.
8. Database as a Service (DBaaS)
Menyediakan layanan aplikasi database, seperti NoSQL, MySQL, dan PostgreSQL, yang dapat diakses dengan API.
9. Middleware as a Service (MWaaS)
Prinsip MWaaS mirip dengan iPaaS yang dapat mengintegrasikan berbagai aplikasi dengan API, termasuk integrasi B2B, mobile apps, dan Internet of Things (IoT).
5 Contoh Provider PaaS untuk Bisnis
Selain jenisnya, provider PaaS juga bervariasi, dengan penawaran tools dan fitur yang berbeda, seperti:
1. Google App Engine
Layanan komputasi cloud milik Google untuk mengelola berbagai sumber daya dan merancang aplikasi melalui platform serverless. Dengan mengandalkan Google Web Services, Anda bisa mengembangkan aplikasi dan mengelola user sesuai kebutuhan bisnis, memudahkan hosting, monitoring, dan scaling.
Google Cloud memakai Linux, sehingga proses set up gateaway dan firewall lebih lancar untuk mendesain aplikasi apapun terlepas dari infrastrukturnya, dan cocok digunakan oleh perusahaan start-up.
2. Microsoft Azure
Azure adalah layanan cloud garapan Microsoft yang terkenal dengan fitur-fitur canggih, harga yang kompetitif, dan fungsi on-premises hybrid. Azure menawarkan layanan PaaS di infrastruktur yang sama dengan IaaS dan SaaS, sehingga lebih adaptif dan serbaguna untuk melakukan hosting web, storage, dan jaringan. Selain itu, Azure juga memudahkan perpindahan server yang hemat biaya.
3. Amazon Web Services (AWS)
PaaS milik Amazon yang menawarkan berbagai macam layanan cloud melalui layanan web terintegrasi. AWS memudahkan Anda untuk mengatur dan menjalankan aplikasi dengan berbagai bahasa pemrograman, deployment dengan akses ke AWS Elastic Beanstalk, dan berbagai opsi pembayaran seperti pay-as-you-go, pay less by using more, dan save when you commit.
4. Oracle Cloud Platform
Oracle berfokus pada perbaikan public clouds yang sudah ada untuk mempercepat migrasi sekaligus memberikan keandalan di seluruh aplikasi. Oracle Cloud menyediakan semua aplikasi cloud asli, otomatisasi layanan, strategi hybrid cloud, sistem keamanan, dan performa unggul untuk mempermudah migrasi workload perusahaan, dengan free tier service yang bisa digunakan tanpa batas waktu.
5. Heroku
Heroku berfokus pada layanan monitoring dan scaling aplikasi yang mudah dengan berbagai bahasa pemrograman seperti Node.js, Ruby, Java, dan Python. Ekosistem Heroku dirancang untuk memperluas aplikasi sesuai kebutuhan, dengan lebih dari 200 pilihan Add-ons. Selain itu, Heroku merupakan bagian dari Salesforce Platform yang dapat memudahkan perusahaan untuk menyinkronisasi data antara dua platform.
Kelebihan dan Kekurangan PaaS
Penggunaan Platform-as-a-Service (PaaS) dapat menguntungkan pengguna dari berbagai segi, misalnya mempermudah pembuatan aplikasi dan mengurangi cost yang harus dikeluarkan perusahaan.
Meski demikian, PaaS tidak luput dari kekurangan, seperti adanya disrupsi, sulitnya memindahkan platform satu ke platform lain, hingga dampak perubahan teknologi yang susah diprediksi.
Untuk memudahkan Anda dalam membedakan kelebihan dan kekurangan PaaS, simak tabel di bawah ini.
Kelebihan PaaS | Kekurangan PaaS |
Pengembangan aplikasi sederhana. | Memungkinkan adanya peningkatan biaya atau penggunaan tak terduga. |
Tersedia berbagai fitur atau kapabilitas tambahan. | Ketergantungan dengan cloud provider. |
Transferable skills. | Penerapan multi–cloud yang rumit. |
Mengurangi beban operasional dan hemat biaya. |
4 Manfaat Penggunaan PaaS dalam Optimalisasi Bisnis
Anda bisa lebih mudah mengoptimalkan bisnis dengan penggunaan PaaS. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaannya untuk optimalisasi bisnis:
1. Hemat Biaya
Pengeluaran perusahaan berkurang dengan penggunaan elemen database seperti server, storage, dan komponen jaringan yang lebih sedikit, sehingga biaya operasional dapat diminimalisir melalui penggabungan database environment.
2. Sederhana dan Mudah Digunakan
Lingkungan IT lebih mudah dikelola dan dioperasikan denagn pengurangan unsur database dan standarisasi sistem operasi, server, versi database, dan konfigurasi.
3. Tingkatkan Ketangkasan IT
Platform database PaaS dengan ketersediaan tinggi dan skalabel bisa bertumbuh dan berkurang sesuai volume workload bisnis Anda.
4. Perbaiki Kualitas Layanan
Lingkungan database terkonsolidasi dapat meningkatkan ketersediaan dan keamanannya untuk dijalankan pada PaaS.
Cara Memilih Provider PaaS yang Sesuai Kebutuhan
Dengan adanya berbagai layanan penyedia PaaS, Anda perlu menentukan mana yang terbaik. Berikut cara memilih provider PaaS yang sesuai untuk kebutuhan bisnis Anda.
Tentukan Kebutuhan Bisnis
Setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalnya, Anda bisa melihat apakah platform yang Anda pertimbangkan memiliki bahasa pemrograman, framework aplikasi, atau layanan lain yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Cek Layanan dan Teknologi yang Ditawarkan
Dengan variasi layanan serta teknologi, pilih provider yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda, seperti jumlah stacks atau bahasa pemrograman yang ditawarkan.
Evaluasi Control Panel dan Command Line
Pastikan control panel dan command line yang ada di penyedia PaaS mudah dioperasikan.
Periksa Sistem Keamanan
Pastikan provider PaaS yang Anda pilih memiliki sistem dan fitur keamanan yang tinggi untuk dapat melindungi data dan aplikasi dari berbagai ancaman.
CTI Group sebagai Perusahaan Distributor IT Terbesar di Indonesia
Penggunaan PaaS dapat mempermudah pengelolaan dan optimalisasi bisnis Anda, untuk itu pemilihan provider PaaS yang tepat sangatlah penting.
Sebagai salah satu perusahaan berpengalaman di bidang IT, CTI Group dapat membantu Anda memilih provider PaaS yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Kami siap membantu Anda mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after sales.
Pelajari lebih lanjut tentang layanan PaaS yang cocok untuk bisnis Anda dengan menghubungi kami di sini.
Author: Anggita Olivia Herman – Content Writer, CTI Group