generative AI

Generative AI, Teknologi Cerdas di Balik Tren ChatGPT dan Sejenisnya

Author:

Kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) memang bukan teknologi yang asing. Dalam beberapa tahun terakhir, eksistensinya bisa dibilang begitu fenomenal, apalagi saat adopsi smartphone dan internet menjamur di berbagai negara. Puncaknya bisa dilihat pada 2022 hingga sekarang, di mana ada salah satu cabang AI yang cukup mencuri perhatian. Cabang AI ini mampu menciptakan sebuah piece of work sesuai dengan prompt atau permintaan penggunanya. 

Salah satu kemampuan cabang AI ini bisa dilihat dari layanan ChatGPT, layanan natural language processing dari OpenAI yang bisa merangkai teks dalam berbagai jenis model (artikel, lirik lagu, informasi, dan sebagainya) sesuai dengan prompt yang diketik penggunanya. Selain ChatGPT, Anda pasti juga tahu dengan Midjourney, layanan AI yang cara kerjanya serupa dengan ChatGPT. Bedanya, Midjourney menciptakan visual dari deskripsi prompt pengguna. 

ChatGPT dan Midjourney adalah beberapa contoh dari banyaknya tren teknologi AI baru yang disebut Generative AI. Nah, pada artikel kali ini kita akan mengupas apa itu Generative AI, cara kerja, penerapan, contohnya pada bisnis digital, serta menelusuri potensi perkembangannya di Indonesia. Lengkapnya, Anda bisa lanjut ke bagian berikut ini. 

 

Apa Itu Generative AI?

apa itu Generative AIGenerative AI adalah cabang dari kecerdasan buatan yang berfokus pada pembuatan model seperti foto, video, teks, serta audio dari data. Tidak seperti model machine learning pada umumnya yang dilatih untuk mengklasifikasikan atau memprediksi data yang sudah ada, Generative AI belajar untuk meniru pola dan struktur dari data, memungkinkannya untuk menciptakan output baru yang mirip dengan style, konten, serta kualitas dari data asli. 

Menariknya, algoritma Generative AI tidak saja bisa langsung cerdas dengan data yang dipelajari. Teknologi ini harus dilengkapi dengan teknik pembelajaran yang kontekstual, seperti natural language processing untuk membuatnya semakin pintar. 

 

Bagaimana Cara Kerja Generative AI?

Generative AI akan bekerja dengan prompt yang dibuat dalam bentuk teks. Tak terbatas pada teks, prompt juga bisa berdasarkan gambar, video, desain, atau input lain yang bisa diproses oleh AI. Nantinya, algoritma dari Generative AI akan mempelajari prompt tersebut dan menciptakan konten baru sebagai respons dari prompt ini. Konten yang dihasilkan tentunya tergantung dari prompt pengguna. Jika pengguna ini hasilnya dalam bentuk artikel, maka hasil yang diberikan akan berbentuk artikel. Jadi, bentuk konten yang dimaksud bisa sangat beragam. 

Versi awal Generative AI membutuhkan pengumpulan data lewat API atau proses yang bisa dibilang rumit. Developer bahkan harus terbiasa dengan tool khusus dan menulis code aplikasi menggunakan bahasa pemrograman seperti Python. 

Kini, versi Generative AI yang lebih baru dikembangkan lebih baik dengan pengalaman pengguna yang memungkinkan mereka menulis prompt dalam bahasa yang paling mudah sekali pun. Setelah respons awal, pengguna bisa mengkustomisasi hasil yang diberikan Generative AI dengan feedback terkait style, tone tulisan, dan elemen lain yang ingin ditingkatkan. 

 

Contoh Penerapan Generative AI Pada Bisnis Digital

Sudah banyak bisnis yang memanfaatkan Generative AI untuk menunjang kebutuhan operasional mereka. Divisi seperti IT bisa memerlukan Generative AI untuk coding, divisi finance bisa memanfaatkannya untuk data management, divisi digital marketing bisa menggunakan Generative AI untuk kebutuhan pembuatan konten, materi sales, dan masih banyak lagi. Namun pada bagian ini, penerapan Generative AI pada bisnis digital akan dibagi berdasarkan konteks. 

1. Image Generation

Penerapan ini digunakan untuk menghasilkan foto objek, gedung, orang, hewan, dan masih banyak lagi. Metode ini sangat berguna dalam pengaplikasian grafis komputer, di mana membutuhkan gambar-gambar sebagai referensi untuk film, video games, dan animasi. Contoh Generative AI untuk bagian ini adalah Midjourney dan Dall-E. 

2. Text Generation

Penerapan ini menjadi salah satu metode paling populer selama setahun terakhir, di mana dapat menghasilkan teks seperti artikel, lirik lagu baru, puisi, copywriting dan masih banyak lagi. Yang paling populer digunakan dari metode ini tentunya tak lain adalah ChatGPT. Selain ChatGPT, Google juga telah menciptakan layanan serupa bernama Bard. 

3. Music Generation

Berbeda dengan teks dan visual, penerapan Generative AI yang satu ini digunakan untuk menciptakan musik baru, seperti dalam aspek melodi, harmoni, serta ritme. Para komposer musik bisa memanfaatkan teknologi ini untuk mengeksplor ide dan gaya baru saat membuat musik baru. Contoh layanan yang ada untuk konteks ini adalah Soundraw. 

4. Data Augmentation

Penerapan ini digunakan untuk menambahkan dataset yang sudah ada dengan menghasilkan sampel data yang mirip dengan data asli. Cara ini sangat berguna untuk kebutuhan computer vision, di mana dataset dalam jumlah besar dibutuhkan untuk berlatih model machine learning. 

 

Bagaimana Cara Menerapkan Generative AI?

contoh penerapan Generative AI

Pada umumnya, Generative AI digunakan berdasarkan prompt. Kali ini, kita akan memberikan contoh menerapkan Generative AI untuk text generation lewat ChatGPT. Pastikan Anda harus masuk ke website chat.openai.com/chat dan log in dengan akun pribadi untuk memanfaatkan layanan ini. 

Jika Anda ingin membuat puisi, pastikan prompt yang akan Anda tulis bersifat spesifik. Hindari prompt sederhana seperti “buatkan aku puisi” karena Generative AI otomatis akan memberikan konten puisi yang juga sederhana.  

Pastikan prompt yang Anda tulis sesuai dengan keinginan: “Apa puisi yang ingin dibuat? Apakah Anda cuma ingin mencari referensi puisi saja? Seperti apa gaya bahasanya? Apakah kosakatanya ingin lebih indah dan unik? Berapa kata atau kalimat yang ingin ditulis.” 

Dengan demikian, Anda bisa menulis prompt dengan contoh: “Buatkan saya referensi puisi modern berbahasa Indonesia, dengan gaya bahasa hiperbola, tone yang sedih, menekankan ke topik putus asa dalam sebuah hubungan.” 

Dengan demikian, hasil konten yang diberikan akan sesuai setidaknya dengan spesifikasi yang ditulis dalam prompt yang ditulis. Penerapan GenerativeAI seperti ini juga mirip dengan image generation, di mana akan menciptakan gambar berdasarkan prompt teks. 

 

Potensi Perkembangan Generative AI di Indonesia

Menurut Adhiguna Mahendra selaku Chief of Business Product and AI Strategy di Nodeflux, perkembangan AI–khususnya Generative AI–di Indonesia akan semakin masif beriringan dengan semakin tingginya tingkat adopsi AI. Dia mengungkapkan, AI kini sudah digunakan di beberapa industri, termasuk keuangan, ritel, komunikasi, perbankan dan manufaktur. 

Namun demikian, meski potensinya besar, Adhi memaparkan adopsi AI ternyata tidak akan menjadi semudah yang dibayangkan. Akan ada beberapa faktor yang menghambat penerapan AI, salah satunya adalah bandwidth AI. Belum lagi, Indonesia ternyata belum memiliki peraturan khusus terkait AI. Salah satu peraturan yang dimaksud pada penerapan AI adalah Perlindungan Data Pribadi (PDP) karena AI pasti akan mengumpulkan data dalam jumlah banyak. Karenanya diharapkan Indonesia bisa mencanangkan regulasi khusus tentang AI di masa depan. 

 

Baca Juga: Ini 5 Tren Teknologi yang Patut Dipantau di 2023 

 

Dapatkan Beragam Solusi Teknologi Canggih dari CTI Group

Dapatkan update informasi mengenai teknologi canggih yang saat ini berkembang dan yang akan menjadi tren ke depannya dari CTI Group. Didukung oleh lebih dari 250 engineer berpengalaman dan bersertifikat dengan lebih dari 100 brand IT kelas dunia dari 13 subsidiari, CTI Group memastikan bisnis Anda berjalan optimal, dengan teknologi yang dapat menjadi komponen penghubung yang dapat merealisasikan konsep Generative AI di dalam bisnis Anda sehingga dapat membantu banyak orang dalam membangun ekonomi digital di Indonesia. Untuk informasi lengkap mengenai solusi digital kami, hubungi laman berikut ini. 

Share On :

Terima kasih telah berlangganan newsletter kami

Anda akan menerima informasi terbaru dari perusahaan kami