Menurut prediksi Gartner, akan ada lebih dari US$1,3 triliun pengeluaran IT dari perusahaan untuk transformasi cloud mereka pada 2022. Jumlah tersebut bahkan diproyeksi akan mencapai US$1,8 triliun pada 2025. Kenaikan angka ini jelas memperlihatkan keyakinan perusahaan di seluruh dunia terkait dampak cloud bagi kemajuan bisnis.
Selain itu, studi dari Boston Study Computing Group (BSCG) juga memperkirakan potensi pertumbuhan pasar public cloud di Indonesia, yang diyakini akan mencapai US$800 juta dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebanyak 25 persen pada 2023.
Pun demikian, transisi bisnis ke cloud ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Seluruh manfaat yang ada di cloud seperti fleksibilitas, biaya terjangkau, serta kecepatannya belum bisa dirasakan sepenuhnya oleh sebagian besar bisnis. Isu-isu seperti optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan layanan cloud yang digunakan (resources usage), transparansi dan efektifitas biaya berlangganan, hingga akses layanan cloud itu sendiri menjadi tantangan yang tidak mudah diatasi oleh perusahaan.
Karenanya, artikel ini akan mengupas lebih mendalam terkait alasan mengapa masih banyak bisnis kesulitan mengelola cloud mereka, dan bagaimana cloud management bisa menjadi solusi platform yang efektif untuk mengatasi hambatan ini.
Mengapa Masih Banyak Bisnis Kesulitan Kelola Cloud?
Central Data Technology (CDT), salah satu subsidiari Computrade Technology International (CTI Group), memulai kompetensi cloud secara spesifik dari tahun 2018. Dari situ, CDT menemukan sejumlah kendala dari pengguna yang mengadopsi layanan mereka.
Dalam tahap ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa tantangan tersebut tak jauh berbeda dari beberapa temuan terkait tantangan cloud yang sudah disebutkan di atas. Sejumlah perusahaan mengaku, mereka sulit mengelola layanan cloud karena terbatas dengan Sumber Daya Manusia (SDM), cost optimization, billing system, dan monitoring system yang berbelit-belit dan kompleks.
Apa Saja yang Dibutuhkan Bisnis dari Cloud Provider?
Selain itu, alasan bisnis yang kesulitan mengelola cloud juga tertuang lewat survei terbaru IDG Communications. Survei tersebut diberikan ke sekitar 850 IT decision maker di seluruh dunia pada April 2022. Dari survei ini, terungkap bahwa tantangan utama IT decision maker dalam mengelola cloud adalah cost control.
Menariknya lagi, hasil lain dari survei ini juga membeberkan apa saja yang dibutuhkan IT decision maker dari cloud provider. 41 persen dari responden mengaku bahwa mereka membutuhkan provider yang ahli dengan keamanan, sedangkan 40 persen menginginkan kemampuan manajemen cloud yang lebih baik, dan 38 persen membutuhkan kemampuan manajemen biaya dalam layanan cloud.
NCC, Solusi Cloud Management Platform yang Komprehensif
Dengan memahami hasil analisis kebutuhan survei dan tantangan yang dialami sejumlah bisnis, CDT menghadirkan Nebula Cloud Console (NCC), sebuah inovasi platform manajemen cloud komprehensif, yang membawa kemudahan untuk bisnis dalam mengelola layanan cloud mereka hanya dalam satu platform.
NCC juga dirancang CDT berdasarkan masukan pelanggan mereka terkait tantangan dalam menggunakan layanan cloud. Namun, untuk saat ini NCC cuma mampu meng-cover untuk layanan AWS cloud saja. Tak menutup kemungkinan jika ke depannya NCC bakal mencakup lebih banyak layanan cloud.
Apa Saja Fitur-Fitur Unggulan NCC?
NCC menghadirkan beberapa keunggulan yang dapat mengatasi kesulitan bisnis dalam mengelola layanan cloud mereka. Berikut beberapa fitur yang ditawarkan.
Dashboard Sederhana dan User Friendly
Cloud platform yang ada saat ini sangat rumit dan teknis. Dashboard-nya bahkan kebanyakan dirancang secara kompleks. Akibatnya, banyak bisnis yang membutuhkan waktu untuk mempelajari seluk beluknya. Dari sini, NCC didesain untuk menjawab hal tersebut dengan menghadirkan dashboard yang menarik, sederhana, dan terkategori, sehingga mudah dipahami pengguna, bahkan hanya dengan sekali melihatnya.
Monitor Jumlah Billing Secara Transparan
NCC hadir dengan kemudahan bagi penggunanya untuk memonitor jumlah billing/tagihan layanan cloud yang terpakai secara transparan yang sama dengan AWS–portal. Di platform cloud pada umumnya, kebanyakan jumlah billing ini hanya bisa diakses oleh tim IT.
Namun, dengan NCC, tim seperti Purchasing dan Finance juga dapat memiliki akses untuk bisa memonitor serta memproses secara langsung invoice dan faktur pajak. Mereka bahkan tidak perlu khawatir apabila perusahaannya ingin mempunyai beberapa account dengan invoice yang terpisah, karena dengan NCC mereka dapat memfasilitasi banyak account.
Dukungan Managed Services 24/7
NCC juga dikembangkan bersama layanan dukungan CDT. Dengan demikian, pengguna layanan cloud AWS melalui NCC dapat dengan mudah melakukan open ticket dan mendapatkan layanan dukungan managed services 24/7 dari CDT secara cepat.
Baca Juga: Menerawang Masa Depan Hybrid Cloud, Siapkah Anda?
Terapkan NCC Sebagai Strategi untuk Kelola Layanan Cloud Lebih Praktis
Sebagai penyedia solusi IT secara menyeluruh, CTI Group berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan cloud computing di banyak bisnis berbagai industri. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, NCC hadir sebagai strategi efektif bagi bisnis dalam memudahkan mereka untuk mengelola layanan cloud lebih efektif. Anda bisa langsung mendapatkan NCC dari CDT, bersamaan dengan dukungan konsultasi manajemen cloud.
Pengguna juga tak perlu khawatir ketika mengalami kendala mengadopsi manajemen cloud, karena CDT didukung tim IT yang senantiasa siap membantu untuk mengatasi masalah dalam waktu 24 jam setiap harinya. Ingin tahu lebih lengkap tentang NCC? Silakan hubungi representatif kami di marketing@centraldatatech.com.