Downtime dan network outage menjadi bencana besar sekaligus ancaman bagi keberlangsungan bisnis karena dapat berdampak pada operasional bisnis yang memberikan dengan kerusakan, menurunkan keuntungan dan hancurnya reputasi bisnis.
Selain perusahaan kecil, downtime juga menjadi mimpi buruk bagi perusahaan raksasa teknologi sekelas Facebook, SAP, Microsoft, hingga Google. Menurut studi IBM Global Service, sekitar 35 persen perusahaan yang disurvei mengalami downtime jaringan setiap bulannya. Meskipun hanya terjadi dalam hitungan menit, downtime jaringan dapat memicu hilangnya pendapatan jutaan hingga miliaran dolar, kerusakan data kritikal, upaya recovery, hingga menurunkan kepercayaan konsumen.
Tak heran jika Gartner memperkirakan biaya downtime yang tidak direncanakan mencapai US$5.600 per menit. Namun, alih-alih disebabkan oleh pemadaman listrik dan serangan ransomware, survei Uptime Institute 2020 mengungkap bahwa downtime lebih sering dipicu oleh masalah jaringan dan software. Lantas, apakah ada trik jitu mengurangi downtime? Cek tips dan trik lengkapnya berikut.
Buat Perencanaan untuk yang Terburuk
Downtime mungkin tidak masuk dalam daftar prioritas perusahaan, padahal kejadian terburuk ini umumnya terjadi di luar perencanaan. Mengutip Techno Business, rata-rata downtime yang terjadi karena kegagalan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebanyak 25 persen, serangan siber 22 persen, human error 22 persen, dan kegagalan generator mencapai enam persen.
Untuk itu, penting bagi perusahaan memiliki kesiapan rencana Business Continuity (BC) agar bisnis tetap berjalan dengan menjadikan downtime sebagai bagian dari rencana Disaster Recovery.
Dilansir Forbes, ketika terjadi downtime, perusahaan harus memiliki rencana DR atau BC dengan segera menutup semua akses ke jaringan dan server utama. Langkah berikutnya yakni dengan mengaktifkan operasional kritis “failover” ke jaringan dan server cadangan. Failover bisa menjadi solusi penting saat akses non-esensial ke internet dibatasi untuk mengelola traffic secara optimal.
Selain itu, perusahaan juga dapat menerapkan metode alternatif dengan menerapkan manajemen “out of band” untuk mengakses komponen jaringan secara remote selama 24/7. Personel IT dapat melakukan diagnostik, konfigurasi, dan pemecahan masalah yang dapat menyertai solusi failover wireless.
Baca Juga: Sejauh Mana Adopsi Cloud Computing di Indonesia?
Upaya Mitigasi yang Perlu Dilakukan Saat Downtime
Ketika terjadi downtime dan pemadaman kritis yang memicu satu sirkuit mati, hingga besar kemungkinan semua sirkuit akan ikut mati. Untuk itu, wireless failover dapat menjadi upaya mitigasi saat terjadi downtime yang tidak direncanakan, sekaligus mendukung downtime yang terencana sebagai bagian dari strategi IT perusahaan. Memiliki rencana failover dapat membuat downtime yang terencana menjadi proses yang lebih mulus karena operasional bisnis dapat dipindahkan ke jaringan cadangan.
Dengan mempertimbangkan waktu aktif sekitar 99 persen dan seberapa cepat jaringan melakukan failover ke jaringan LTE atau 5G, perusahaan perlu memperhatikan dua hal peting. Pertama, apakah seluler dapat menjadi solusi sederhana dan hemat biaya untuk diterapkan dan diintegrasikan. Kedua, kemampuan wireless yang menjadi solusi failover yang sangat cepat.
Cara Praktis dan Berkesinambungan untuk Kurangi Downtime
Pemimpin perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor untuk membuat rencana bisnis secara berkesinambungan dalam memitigasi downtime. Pastikan harus melakukan tiga pendekatan berikut untuk membuat perencanaan bisnis yang tepat.
Pilih Operator dengan Tepat
Dengan semakin meluas penyebaran ekosistem failover wireless bisnis Anda, maka Anda dapat memilih lebih dari satu operator untuk memastikan operasional bisnis tidak terkena imbas signifikan saat terjadi downtime.
Pilih Layanan yang Penting untuk Bisnis
Pahami dengan tepat apa yang dibutuhkan oleh bisnis Anda. Pastikan solusi yang dipilh dapat sesuai dengan kebutuhan dasar untuk memperluas sumber daya ketika mengalami keterbatasan.
Investasi dalam Jaringan
Pahami penggunaan sumber daya jaringan pada bisnis Anda, pastikan untuk memanfaatkan paket yang tepat. Terapkan pola pikir seakan-akan downtime terjadi dalam waktu dekat sehingga tidak ada penyesalan saat hal itu menimpa Anda. Investasi pada peningkatan skill staf IT dan migrasikan jaringan serta server ke platform teknologi baru untuk memastikan jaringan Anda memiliki ketahanan saat terjadi downtime.
Bangun Budaya Otomasi di NetOps
Otomasi dapat menjadi bagian penting untuk menskalakan jaringan saat terjadi downtime. Pastikan Anda telah mempertimbangkan dan memprioritaskan otomatisasi tanpa menjadi ancaman bagi peran karyawan di perusahaan.
Dapatkan Solusi Disaster Recovery untuk Kurangi Downtime di CTI
Saatnya kurangi potensi downtime dan network outage dengan menerapkan solusi Disaster Recovery untuk memastikan operasional bisnis Anda tidak mengalami kerugian signifikan. CTI Group sebagai penyedia solusi IT, menghadirkan solusi Disaster Recovery yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan instansi Anda.
CTI Group yang memiliki 13 subsidiari, didukung oleh lebih dari 100 brand IT terkemuka global akan membantu Anda menerapkan solusi Disaster Recovery secara tepat. Didukung oleh lebih dari 250 engineer berpengalaman dan bersertifikat, CTI Group siap membantu Anda mengimplementasikan solusi IT secara optimal dan menghindari trial and error. Untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi Disaster Recovery dari CTI Group, Anda dapat mengunjungi laman berikut ini.
Penulis: Ervina Anggraini
Content Writer CTI Group